Teori Kepribadian Sehat
Aliran Psikoanalisis
Tugas
1
Nama: Listyo Tri Aprianto
Kelas: 2PA13
NPM: 15513011
Psikoanalisa
Psikoanalisis disebut sebagai depth
psychology yang mencoba mencari sebab-sebab perilaku manusia pada alam tidak sadarnya.
Terdapat peristiwa mental yang kita
sadari dan tidak kita sadari namun bisa kita akses (preconscious) dan ada yang
sulit kita bawa kea lam tidak sadar (unconscious). Di alam tidak sadar inilah
tinggal dua struktur mental yang ibarat gunung es dari kepribadian kita, yaitu:
a.
Id, adalah berisi energi psikis, yang hanya memikirkan kesenangan semata.
b.
Superego, adalah berisi kaidah moral dan nilai-nilai sosial yang diserap
individu dari lingkungannya.
c.
Ego, adalah pengawas realitas.
Sebagai contoh adalah berikut ini:
Anda adalah seorang bendahara yang diserahi mengelola uang sebesar 1 miliar
Rupiah tunai. Id mengatakan pada Anda: “Pakai saja uang itu sebagian, toh tak
ada yang tahu!”. Sedangkan ego berkata:”Cek dulu, jangan-jangan nanti ada yang
tahu!”. Sementara superego menegur:”Jangan lakukan itu!”.Pada masa kanak-kanak
kira dikendalikan sepenuhnya oleh id, dan pada tahap ini oleh Freud disebut
sebagai primary process thinking. Anak-anak akan mencari pengganti jika tidak
menemukan yang dapat memuaskan kebutuhannya (bayi akan mengisap jempolnya jika
tidak mendapat dot misalnya). Sedangkan ego akan lebih berkembang pada masa
kanak-kanak yang lebih tua dan pada orang dewasa. Di sini disebut sebagai tahap
secondary process thinking. Manusia sudah dapat menangguhkan pemuasan
keinginannya (sikap untuk memilih tidak jajan demi ingin menabung misalnya).
Walau begitu kadang kala pada orang dewasa muncul sikap seperti primary process
thnking, yaitu mencari pengganti pemuas keinginan misalnya ketika kita dimarahin
oleh atasan, kita memukul tembok untuk memuaskan rasa amarah kita.
Behavioristik
Aliran ini memandang manusia sebagai
mesin (homo mechanicus) yang dapat dikendalikan perilakunya melalui suatu
pelaziman (conditioning). Sikap yang diinginkan dilatih terus-menerus sehingga
menimbulkan maladaptive behaviour atau perilaku menyimpang.
Prinsip
dasar behaviorisme:
1)
Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri, bukan sebagai perwujudan
dari jiwa atau mental yang abstrak
2) Aspek mental dari kesadaran yang tidak
memiliki bentuk fisik adalah pseudo problem untuk sciene, harus dihindari.
3) Penganjur utama adalah Watson : overt,
observable behavior, adalah satu-satunya subyek yang sah dari ilmu psikologi
yang benar.
4) Dalam perkembangannya, pandangan Watson yang
ekstrem ini dikembangkan lagi oleh para behaviorist dengan memperluas ruang
lingkup studi behaviorisme dan akhirnya pandangan behaviorisme juga menjadi
tidak seekstrem Watson, dengan mengikutsertakan faktor-faktor internal juga,
meskipun fokus pada overt behavior tetap terjadi.
5)
Aliran behaviorisme juga menyumbangkan metodenya yang terkontrol dan bersifat
positivistic dalam perkembangan ilmu psikologi.
Humanistik
Humanistik mulai muncul sebagai sebuah
gerakan besar psikologi dalam tahun 1950-an.
Aliran Humanistik merupakan konstribusi dari psikolog-psikolog terkenal seperti
Gordon Allport, Abraham Maslow dan Carl Rogers.
Walaupun psikolog humanistik
dipengaruhi oleh psikoanalisis dan behaviorisme, namun aliran ini mempunyai
ketidaksesuaian yang sangat berarti dengan psikoanalisis dan behaviorisme.
Tekanan utama yang oleh behavioris dikenakan pada stimuli dan tingkah laku yang
teramati, dipandang Psikologi Humanistik sebagai penyederhanaan yang
keterlaluan yang melalaikan diri manusia sendiri dan pengalaman-pengalaman
batinnya, tingkah lakunya yang kompleks seperti cinta, nilai-nilai dan
kepercayaan, begitu pula potensinya untuk mengarahkan diri dan
mengaktualisasikan diri. Maka psikologi humanistik sangat mementingkan diri
(self) manusia sebagai pemersatu yang menerangkan pengalaman-pengalaman
subjektif individual, yang banyak menentukan tingkah lakunya yang dapat
diamati. Psikolog-psikolog Humanistik pun tidak menyetujui pandangan pesismis
terhadap hakekat manusia dan dicerminkan oleh psikoanalisis Freud maupun
pandangan netral (tidak jahat dan tidak baik) kaum behavior.
Kedua aliran itu memandang tingkah
laku manusia secara salah yaitu sebagai tingkah laku yang seluruhnya ditentukan
oleh kekuatan-kekuatan diluar kekuasaannya; apakah kekuatan-kekuatan itu berupa
motif-motif yang tak disadari atau conditioning dari masa kanak-kanak dan
pengaruh lingkungan. Bertentangan dengan kedua pandangan aliran tadi, aliran
Humanistik menyetujui sebuah konsep yang jauh lebih positif mengenai hakekat
manusia, yakni memandang hakekat manusia itu pada dasarnya baik.
Perbuatan-perbuatan manusia yang kejam dan mementingkan diri sendiri dipandang
sebagai tingkah laku patologik yang disebabkan oleh penolakan dan frustasi dari
sifat yang pada dasarnya baik itu. Seorang manusia tidak dipandang sebagai
mesin otomat yang pasif, tetapi sebagi peserta yang aktif yang mempunyai
kemerdekaan memilih untuk menentukan nasibnya sendiri dan nasib orang lain.
Pendapat Allport
Allport
percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat tidak dikuasai oleh
kekuatan-kekuatan tak sadar (kekuatan yang tidak dapat dilihat dan
dipengaruhi). Orang-orang yang sehat tidak didorong oleh konflik-konflik tidak
sadar . individu yang sehat berfungsi pada tingkat rasional dan sadar,
menyadari sepenuhnya kekuatan yang membimbing dia dan dapat mengontrol kekuatan
itu juga.
Kepribadian
yang matang tidak dikontrol oleh trauma ataupun konflik pada masa kanak-kanak.
Pusat dari kepribadian kita adalah intensi-intensi kita yang sadar dan sengaja,
misalnya harapan, aspirasi dan impian. Manusia didorong untuk mereduksikan
tegangan-tegangan, menjaga supaya tegangan-tegangan berada pada tingkat yang
paling rendah dan menjaga satu keadaan keseimbangan homeostatis internal atau
“homeostatis”.
Manusia yang
sehat memiliki kebutuhan akan sensasi-sensasi dan tantangan tantangan yang
bervariasi. Orang yang sehat didorong ke depan oleh suatu visi masa depan, dan
visi itu menyatukan kepribadiannya dan membawa orang itu ke tingkat stress yang
lebih tinggi.
Menurut
Allport, kebahagiaan bukanlah suatu tujuan dalam diri, tetapi hasil sampingan
dari integrasi kepribadian dalam mengejar aspirasi dan tujuan. Tujuan-tujuan
yang dicita-ditakan oleh orang yang sehat pada hakikatnya tidak dapat dicapai.
Orang-orang yang matang dan sehat tidak puas apabila dalam melakukan sesuatu
hanya dalam taraf sedang atau memadai, mereka baru merasa puas apabila
melakukan sesuatu dengan kemampuan maksimal mereka.
Pendapat Roger
Rogers menekankan pandangan bahwa
tingkah laku manusia hanya dapat dipahami dari bagaimana dia mamandang realita
secara subjektif. Pendekatan ini disebut humanistik, karena sangat menghargai
individu sebagai organisme yang potensial. Setiap orang memiliki potensi untuk
berkembang mencapai aktualisasi diri.
Konsep pokok dari teori kepribadian
Rogers adalah self, sehingga dapat dikatakan self merupakan satu-satunya
sruktur kepribadian yang sebenarnya. Self ini dibagi 2 yaitu : Real Self dan
Ideal Self. Real Self adalah keadaan diri individu saat ini, sementara Ideal
Self adalah keadaan diri individu yang ingin dilihat oleh individu itu sendiri
atau apa yang ingin dicapai oleh individu tersebut. Konsep self menggambarkan
konsepsi orang tentang dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi
bagian dari dirinya. Konsep self juga
menggambarkan pandangan diri dalam kaitannya dengan berbagai perannya dalam
kehidupan dan dalam kaitannya dengan hubungan interpersonal.
Pendapat Maslow
1)
Individu sebagai Kesatuan Terpadu
Pertama-tama
Maslow menekankan bahwa individu merupakan kesatuan yang terpadu dan
terorganisasi, sehingga motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu adalah
motivsi individu seutuhnya bukan bagian darinya.[1] Menurut maslow manusia
harus diselidiki sebagai sesuatu yang totalitas, sebagai suatu system, setiap
bagian tidak dapat dipisahkan dengan bagian yang lain.[2] Pernyataan ini hampir
menjadi aksioma yang diterima oleh semua orang, yang kemudian sering dilupakan
dan diabaikan tatkala seseorang melakukan penelitian. Penting sekali untuk
selalu disadarkan kembali hal ini sebelum seseorang melakukan eksperimen atau
menyusun suatu teori motivasi yang sehat.
2)
Hirarki Kebutuhan
Maslow
mengembangkan teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia menyebut
teorinya sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat yang
berbeda-beda. Ketika satu tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi, orang
tidak lagi mendapat motivasi dari kebutuhan tersebut.
Maslow berpendapat bahwa seseorang
akan memiliki kepribadian yang sehat, apabila dia telah mampu untuk
mengaktualisasikan dirinya secara penuh (self actualizing person). Dia
mengemukakan teori motivasi bagi self actualizinga-needs person, dengan nama
metamotivation, meta-needs B-motivation, atau being values (kebutuhan untuk
berkembang). Sementara motivasi bagi orang yang tidak mampu mengaktualisasikan
dirinya dinamai D-motivation atau deficiency.Di bawah ini ciri-ciri dari
metaneeds dan metapologi
Metanees
:Sikap percaya,Bijak dan baik,Indah (estetis),Kesatuan (menyeluruh),Energik dan
optimis,Pasti,Lengkap,Adil dan altruis,Berani,Sederhana (simple)
Metapologis :tidak percaya, sinis dan
skeptic,benci dan memuakkan,vulgar dan mati rasa,disintegrasi,kehilangan
semangat hidup,pasif dan pesimis,kacau dan tidak dapat diprediksi,tidak lengkap
dan tidak tuntas,suka marah-marah, tidak adil dan egois,rasa tidak aman dan
memerlukan bantuan,sangat komplek dan membingungkan
Pendapat Fromm
Pendekatan
Fromm Terhadap Kepribadian
Kesehatan
jiwa menurut Fromm yaitu bagaimana baiknya masyarakat menyesuaikan diri dengan
kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut bagaimana baiknya
individu menyesuaikan diri dengan masyarakat.
Dorongan
Kepribadian yang Sehat
Yang
mempengaruhi kepribadian ialah kebutuhan-kebutuhan psikologis. Menurut Fromm
ada 5 kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan.
1. Hubungan
Fromm percaya bahwa pemuasan kebutuhan
untuk berhubungan atau bersatu dengan orang-orang lain sangat penting untuk
kesehatan psikologis. Ada beberapa cara untuk menemukan hubungan, yaitu
destruktif (tidak sehat) dan konstruktif (sehat).
2. Transendensi
Berhubungan erat dengan kebutuhan akan
hubungan. Transendensi adalah kebutuhan manusia untuk mengatasi atau melebihi
peranan-peranan pasif sebagai ciptaan.
3. Berakar
Cara yang sehat untuk berakar ialah membangun
suatu perasaan persaudaraan dengan sesama umat manusia. Perasaan solidaritas
ini akan memuaskan kebutuhan untuk berakar.
4. Perasaan Identitas
Manusia membutuhkan suatu perasaan
identitas sebagai individu yang unik. Cara yang sehat untuk memuaskan kebutuhan
ini adalah individualitas, yakni proses di mana individu mencapai suatu
perasaan tertentu tetang identitas diri.
5. Kerangka Orientasi
Dasar yang ideal untuk kerangka
orientasi adalah pikiran. Fromm sangat mementingkan persepsi objektif tentang
kenyataan. Semakin objektif persepsi kita, semakin erat hubungan dengan
kenyataan dan semakin baik serta matang kita dalam hal menanggulangi dunia
luar.
Kodrat
Kepribadian yang Sehat
Fromm menyebut kepribadian yang
sehat dengan orientasi produktif,yakni suatu konsep yang penggunannya sangat
penuh atau realisasi dari potensi manusia. Ada 4 segi tambahan dari orientasi produktif.
1.
Cinta yang produktif adalah suatu hubungan manusia yang bebas dimana mereka
dapat mempertahankan individualitas mereka.
2.
Pikiran yang produktif meliputi keceerdasan, pertimbangan dan objektivitas.
3.
Kebahagiaan merupakan suatu bagian integral dan hasil kehidupan yang berkaitan
dengan orientasi produktif. Dengan kebahagiaan orang memiliki sehat mental
maupun sehat fisik.
4.
Suara hati, terbagi menjadi 2 yaitu suara hati otoriter dan humanistis. Suara
hati otoriter adalah penguasa dari ular yang diinternalisasikan, yang memimpin
tingkah laku individu tersebut. Sedangkan suara hati humanistis adalah suara
dari diri sendiri. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat
individual dan internal. Jadi, individu yang memiliki kepribadian sehat dapat
memimpin dan mengatur diri sendiri.
REF

Note: Only a member of this blog may post a comment.