Artificial Intelligence

1:25 PM 0 Comments A+ a-

      Sejarah Artificial Intelligence
Tahun 1950-an adalah periode awal berkembangnya AI secara aktif. Program AI pertama yang bekerja ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester (UK) adalah sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. Ilmuwan John McCarthy membuat istilah "kecerdasan buatan " pada konferensi pertama yang disediakan untuk pokok persoalan ini, pada 1956. Dia juga menemukan bahasa pemrograman Lisp. Kemudian Alan Turing memperkenalkan "Turing test" sebagai sebuah cara untuk mengoperasionalisasikan tes perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.
Selama tahun 1960-an dan 1970-an, penelitian dan penemuan-penemuan di bidang AI semakin gencar dilakukan. Seorang ilmuwan bernama Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Ilmuwan lainnya, Marvin Minsky dan Seymour Papert menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas jaringan syaraf sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer Prolog. Ada juga Ted Shortliffe yang mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturan untuk representasi pengetahuan dan inferensi dalam diagnosa dan terapi medis yang kadangkala disebut sebagai sistem pakar pertama. Kemudian ada Hans Moravec yang mengembangkan kendaraan terkendali komputer pertama untuk mengatasi jalan berintang yang kusut secara mandiri.
Pada tahun 1980-an, jaringan syaraf digunakan secara meluas dengan algoritma perambatan balik, pertama kali diterangkan oleh Paul John Werbos pada 1974. Pada tahun 1982, para ahli fisika seperti Hopfield menggunakan teknik-teknik statistika untuk menganalisis sifat-sifat penyimpanan dan optimalisasi pada jaringan syaraf. Para ahli psikologi, David Rumelhart dan Geoff Hinton, melanjutkan penelitian mengenai model jaringan syaraf pada memori. Pada tahun 1985-an sedikitnya empat kelompok riset menemukan kembali algoritma pembelajaran propagansi balik (Back-Propagation learning). Algoritma ini berhasil diimplementasikan ke dalam ilmu komputer dan psikologi. Tahun 1990-an ditandai perolehan besar dalam berbagai bidang AI dan demonstrasi berbagai macam aplikasi. Lebih khusus Deep Blue, sebuah komputer permainan catur, mengalahkan Garry Kasparov dalam sebuah pertandingan 6 game yang terkenal pada tahun 1997. DARPA menyatakan bahwa biaya yang disimpan melalui penerapan metode AI untuk unit penjadwalan dalam Perang Teluk pertama telah mengganti seluruh investasi dalam penelitian AI sejak tahun 1950 pada pemerintah AS.
Akibat dari banyaknya dampak positif yang dirasakan banyak pihak atas adanya penemuan AI, maka penelitian tentang AI hingga hari ini masih terus dilakukan.

B.     Artificial Intelligence dan Kognisi Manusia =
Kognisi adalah ilmu yang membahas tentang tentang hasil dari proses berpikir individu terhadap sesuatu. Kognisi juga dapat diartikan sebagai pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh pengetahuan. Proses dari kognisi sendiri adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi.
Manusia pada akhirnya mampu menyelesaikan segala permasalahan-permasalah yang di hadapi karena manusia mempunyai pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan diperoleh dengan cara belajar. Semakin banyak pengetahuan didapat, maka manusia diharapkan akan lebih mampu dalam menyelesaikan permasalahan. Manusia juga diberi akal untuk melakukan penalaran, mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki.
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan salah satu bagian dari ilmu komputer dengan tujuan membuat mesin (komputer) yang dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia. Pemahaman tentang kognisi manusialah yang kemudian melahirkan sesuatu yang disebut dengan AI. Dengan menerapkan konsep dari kognisi manusia, harapannya adalah, manusia dapat meminimalisir atau mempermudah pekerjaan-pekerjaannya dengan bantuan AI yang notabenenya mampu bekerja seperti cara kerja otak manusia.

      Artificial Intelligence dan Sistem Pakar
Salah satu sub-pembahasan pokok dari AI adalah expert system atau sistem pakar. Sistem pakar merupakan program komputer yang berfungsi dengan cara yang sama seperti manusia ahli, yaitu memberikan saran-saran kepada pemakai mengenai cara pemecahan masalah. Karena sistem pakar berfungsi sebagai konsultan, maka proses penggunaannya disebut consultation, yaitu pemakai meminta konsultasi untuk mendapatkan saran dari sistem pakar itu sendiri. Ada beberapa sistem pakar yang digunakan, berikut penjelasannya:
a.       ELIZA
ELIZA merupakan salah satu program komputer pertama yang mampu berkomunikasi. ELIZA diciptakan oleh Joseph Weizenbaum (1996). Beberapa revisi ELIZA telah dibuat dari konsep aslinya. Pada satu program yang spesifik, bernama DOCTOR, ELIZA mengambil peran seperti seorang psikiater. Eliza adalah program AI yang mensimulasikan perilaku terapis. Program pertama semacam ini adalah dikembangkan pada tahun 1967 di MIT. Seperti program-program lainnya, program ini berinteraksi dengan pengguna secara sederhana dengan bahasa Inggris dan dapat mensimulasikan percakapan yang dikenal sebagai chatterbot.
b.      PARRY
Parry adalah sistem pakar yang juga paling awal dikembangkan di Stanford University oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, yang menstimulasikan seorang paranoid. Mereka memilih seorang paranoid sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memang ada, perbedaan respons psikotis dan respons normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respons simulasi komputer dan respon manusia.
c.       NET TALK
NetTalk adalah sebuah program yang belajar mengucapkan teks bahasa Inggris yang ditulis dengan menjadi teks yang ditampilkan sebagai masukan dan pencocokan transkripsi fonetik untuk perbandingan. Program ini jenisnya cukup berbeda, berdasarkan pada jaring-jaring neuron, sehingga dinamakan NetTalk. Program ini dikembangkan oleh Sejnowski di sekolah medis harvard dan Rosenberg di Univ. Princeton. Dalam program ini, NetTalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras-keras. Model simulasi jaring neuron terdiri atas beberapa ratus unit (“neuron”) dan ribuan koneksi. NetTalk membaca keras-keras dengan cara mengkonversi tulisan menjadi fonem-fonem, unit dasar dari suara sebuah bahasa. Sistem ini sama seperti sistem lain yang sudah diketahui sebelumnya, memiliki tiga lapisan : lapisan input, dimana setiap unit merespon sebuah tulisan, lapisan output dimana unit menampilkan ke 55 fonem dalam bahasa Inggris, dan lapisan unit tersmbunyi dimana setiap unit ditambahkan koneksinya pada setiap input maupun output. NetTalk membaca dengan memperhatikan setiap tulisan satu demi satu, dan dengan menscanning tiga tulisan pada setiap sisi demi sebuah informasi yang kontekstual.

      Penggunaan Artificial Intelligence sebagai Expert System
Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam bidang psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Anak-anak merupakan fase yang paling rentan dan sangat perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya. Contoh satu bentuk gangguan perkembangan adalah conduct disorder. Conduct disorder adalah satu kelainan perilaku dimana anak sulit membedakan benar salah atau baik dan buruk, sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun sudah berbuat kesalahan. Dampaknya akan sangat buruk bagi perkembangan sosial anak tersebut. Oleh karena itu dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu para pakar/psikolog anak untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak dengan menggunakan metode Certainty Factor (CF). Metode certainty factor digunakan ketika menghadapi suatu masalah yang jawabannya tidak pasti. Ketidakpastian ini bisa merupakan probabilitas. Metode ini diperkenalkan oleh Shortlife Buchanan pada tahun 1970-an. Beliau menggunakan metode ini saat melakukan diagnosis dan terapi terhadap penyakit meningitis dan infeksi darah. Tim pengembang dari metode ini mencatat bahwa, dokter sering kali menganalisa informasi yang ada dengan ungkapan seperti “mungkin”, “hampir pasti”. Metode ini mirip dengan fuzzy logic, karena ketidakpastian direpresentasikan dengan derajat kepercayaan sedangkan perbedaannya adalah pada fuzzy logic saat perhitungan untuk rule yang premisnya lebih dari satu, fuzzy logic tidak memiliki nilai keyakinan untuk rule tersebut sehingga perhitungannya hanya melihat nilai terkecil untuk operator AND atau nilai terbesar untuk operator OR dari setiap premis yang pada rule tersebut berbeda dengan certainty factor yaitu setiap rule memiiki nilai keyakinannya sendiri tidak hanya premis-premisnya saja yang memiliki nilai keyakinan. Certainty factor menunjukkan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan.
http://socs.binus.ac.id/2012/06/06/mengenal-kecerdasan-buatan-kini-dan-akan-datang/
Halim, S., & Hansun, S. (2015). Penerapan Metode Certainty Factor dalam Sistem Pakar
Pendeteksi Resiko Osteoporosis dan Osteoartrithis. Universitas Multimedia
Nusantara, Tangerang, Indonesia.
Kusrini. (2006). Sistem pakar teori dan aplikasi. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Martiana, E. (2005). Modul ajar kecerdasan buatan: Introduction to artificial intelligence.

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

Sistem Informasi Berbasis Komputer

1:23 PM 0 Comments A+ a-

  1. Pengertian Sistem Informasi Berbasis Computer CBIS
Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah Informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi (dalam Laudon dan Laudon, 2008).
Menurut Brigida (2012), CBIS atau Computer Base Information System, mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi, meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem informasi berbasis computer.

  1. EVOLUSI SISTEM INFORMASI BERBASIS COMPUTER

1.      Fokus awal pada data (SIA/EDP)
Sistem pemrosesan transaksi merupakan jenis sistem yang pertama kali di impelementasikan. Focus utama sistem ini adalah pada data transaksi.sistem informasi ini digunakan untuk menghimpun , menyimpan dan memproses data transaksi serta sering kali mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari transasksi.misalnya yang mengendalikan keputusan adalah sistem pemrosesan transaksi yang sekaligus dapat memvlidasi keabsahan kartu kredit atau mencarikan rute pesawat terbang yang terbaik sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Nama aplikasi akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA).

2.   Fokus baru pada informasi (SIM)
Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar karena dengan adanya Manajemen Informasi perusahaan akan mudah mendapatkan Informasi yang akurat dan tepat guna mendukung dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan tersebut.


3.   Fokus revisi pada pendukung keputusan (SPK)
Sistem pendukung keputusan (Decision support system) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang tidak terstruktur di mana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana seharusnya dibuat
DSS dibuat sebagai reaksi atas ketidakpuasan terhadap Sistem Pemrosesan Transaksi dan Sistem Informasi Manajemen sebagaimana diketahui ,SIP lebih memfokuskan diri pada pengendalian transaksi yang merupakan kegitan yang bersifat berulang dan terdefenisi dengan baik,sedangkan SIM lebih berorientasi pada penyediaan laporan bagi manajemen yang sifatnya dinamis.DSS lebih ditunjuk untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analistis, dalam situsai yang kurang terstruktur dan dengan criteria yang kurang jelas.DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomasikan pengambilan keputusan,tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia

4. Fokus Pada Komunikasi (Otomatisasi Kantor)
Semua sistem elektronik formal & informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informal ke dan dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan. Sistem ini memiliki fungsi untuk memudahkan jenis komunikasi baik lisan maupun tulisan & menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.

5. Fokus Konsultasi (Sistem Pakar)
Program komputer yang berfungsi seperti manusia yaitu memberi konsultasi kepada pemakai mengenai cara pemecahan masalah.

  1. LINGKUP DATA

1.      Hirarki Data
Sistem komputer akan mengorganisasikan data dalam sebuah hirarki yang terdiri dari bit, byte, field, record, file dan database.
-  Bit merupakan kombinasi dari 0 dan 1 yang merupakan pembentuk data yang paling dasar.
-  Byte adalah kumpulan kombinasi bit-bit, biasanya terdiri dari 8 bityang menjadi unit terkecil dalam storage dan mempunyai alamat, seringkali menjadi bagian dari word. Macam-macam karakter yaitu:numeric (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9), alphabeth (A s/d Z), special character (* & - + , . dsb )
-  Field adalah kumpulan dari byte-byte (karakter) yang membentuk suatu arti. Misalnya : no urut, nama orang, alamat, pendidikan, usia, dsb.
-  Record adalah kumpulan field yang membentuk sebuah informasi atau tabel. Misalnya record tentang pegawai.
-  File adalah kumpulan dari record-record yang sejenis. Misalnya : file tentang pegawai di berbagai departemen sebuah instansi.
-  Database adalah kumpulan dari berbagai file yang saling berhubungan membentuk jaringan informasi. Database sudah hampir digunakan dalam setiap institusi maupun perusahaan.

2.      Penyimpanan Data Sekunder

-  Direct Acces Storage Device (DASD)
Media penyimpanan data yang memiliki akses langsung pada data. DASD memiliki prinsip seperti sebuah CD lagu, bila kita ingin mendengarkan lagu kedua kita bisa mendengarkannya langsung tidak harus selalu dari awal. Dengan menggunakan DASD maka record yang tersimpan didalam sebuah disket, Hard-disk, CD ROM ataupun Laser-Disk dapat di akses secara langsung tanpa harus membaca seluruh data yang dimilikinya.

-  Sequential Acces Storage Device (SASD)
Media penyimpanan data yang tidak memiliki akses langsung pada data yaitu dengan cara tersusun dan pembacaan datanya berurutan dari satu ke yang lain. Contohnya : Magnetic tape. 

3.      Pemrosesan Data

-  Pemerosesan Batch
Batch processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses

-  Pemerosesan Online
Adalah sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data induk. Mencakup transaksi yang segera masuk, langsung diproses dan prosesnya real time. Setiap transaksi terjadi segera dibukukan

-  Sistem Real Time
mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama.





  1. DATABASE

-  Era permulaan database
Era permulaan database ditandai dengan pengulangan data, ketergantungan data, kepemilikan data yang tersebar.

-  Konsep database
yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file, yang bertujuan untuk meminimunkan pengulangan dan mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Indenpendensi data dicapai dengan menempatkan spesifikasi dalam tabel dan kamus yang terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.

-  Struktur database
Struktur database tersusun berdasarkan database yaitu file, catatan, elemen data.

-  Keunggulan database dan DBMS
1. Mengurangi pengulangan data.
2. Independensi data.
3. Memadukan data dari beberapa file.
4. Memanggil data dan informasi secara tepat.
5. Meningkatkan keamanan.

-  Kelemahan database dan DBMS
1. Menggunakan software yang mahal.
2. Menggunakan konfiguarsi hardware yang besar.
3. Memperkerjakan dan menggaji staf DBA yang relatif mahal.

E.     Peranan database dan DBMS dalam memecahkan masalah dalam Psikologi
Peranan DATABASE :
Menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi masalah atau pendekatan model perusahaan.
Peranan DBMS :
a)      Data yang berulang dalam bentuk multifile duplikat maupun data duplikat dalam satu file.
b)      Data dan program menyatu.
c)      Kebutuhan untuk mengintegrasikan data dari file-file.
d)     Kebutuhan untuk memperoleh data secara cepat.
e)      Kebutuhan untuk membuat data dengan aman.

Database tidak harus berupa sekumpulan data yang sangat banyak dan kompleks, namun bisa terdiri dari puluhan data saja. Pada beberapa database sederhana, sebuah software word processing (Word)  bisa digunakan untuk menampung dan mengorganisir data tersebut. Atau jika database terdiri dari data yang bersifat angka dan diperlukan perhitungan lanjutan, pengolahan bisa dilakukan dengan software spreadsheet (Excel). Pada prinsipnya software seperti Word ataupun Excel bisa berfungsi seperti layaknya sebuah database yang representatif.
Manfaat dalam Psikologi
Dalam ruang lingkup sekolah, database sangat dibutuhkan, terlebih lagi bagi guru bimbingan konseling yang mengatasi anak-anak yang sering bolos disekolah. Dengan database, dapat memudahkan guru tersebut untuk mencari beberapa anak yang sering bolos di sekolah dari ratusan yang ada.
F.     Sistem Pengolahan Data

Sistem pengolahan data adalah sistem yang melakukan tugas pengolahan data walaupun pada awalnya sistem pengolahan data dipandang sama dengan sistem akuntansi / dikenal dengan pengolahan data elektronik (EDP ) karena komp[uter diterapkan hnya untuk tugas akntansi tapi sekarang pengolahan data dapat melibatkan aktivitas non-akuntansi, seperti penggunaan daftar pengiriman dalam bentuk surat, pembuatan table, dan sebagainya.

Jenis Sistem Pengolahan Data

·         Sistem Manual
Terdiri dari orang, pulpen, pensil, dan buku besar ( ledger ) untuk pembukuan entry yang menggambarkan record dari operasi perusahaan.
·         Mesin Keydriven
Terdiri dari cash register, mesin ketik, dan kalkulator meja, yang dapat mempercepat pembukuan aktivitas perusahan ke buku besar dan lebih akurat.
·         Mesin Punched Card
Terdiri dari punched card ( kartu berlubang) dan mesin punched card untuk melakukan pemeliharaan dan pengolahan file yang penting. Lubang pada kartu menggambarkan status perusahaan.

Tujuan Pengolahan Data
Tujuan pengolahan data adalh untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang akurat dan up-to-date.

Tugas Pengolahan Data
Pengumpulan data, yamng menggambarkan tiap tindakan internal perusahaan dan menggambarkan transaksinya dengan lingkungannya. Transaksi jika tindakan memberikan barang dan jasa pada lingkungan dengan melibatkan elemen lingkungannya.

Pengubahan data, menjadi bentuk yang dapat digunakan meliputi :
·         Pengklasifiksian, elemen data dimasukan ke dalam record untuk digunakan sebagai kode untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan record. Kode adalah satu karkter atau lebih yang digunkan untuk tujuan pengidentifikasian.
Contoh record penggajian, diberi kode no. karyawan, no.bagian dan kelas gaji.
·         Penyortiran, record disusun dalam urutan tertentu berdasarkan pada kode atau elemen data yang lain.
·         Pengkalkulasian, operasi aritmatika dan logika dilakukan pada elemen data yang menghasilkan elemen data tambahan.
·         Perekapitulasian, ringkasan dat dalam bentuk total dan subtotal.
·         Penyimpanan data, sampai ia diperlukan. Tiap transaksi dijelaskan dengan beberapa elemen data, contoh record penjualanmengidentifikasikan siapa yang melkukan pembelian (nomor pelanggan), berapa banyak yang dibeli (kuantitas), kapan (tanggal penjualan). Data dapat disimpan dalam bebagai media magnetis, seperti tape dan disk, dan file seperti itu biasa disebut database.
·         Pembuatan dokumen, sistem pengolahan data menghasilkan output yang akan digunakan oleh perorangan atau kelompok baik didalam mupun diluar perusahaan.

Output diadakan dengan dua cara :
·         -Dengan suatu tindakan, output dihasilkan ketika suatu terjadi.
Co : tagihan yang disiapkan setiap kali pesanan pelanggan dipenuhi.
·         Dengan penjadualan waktu, output dihsilkan pada wktu tertentu.
Co : cek gaji yang disiapkan tiap minggu.


Peranan Pemrosesan Data Dalam Pemecahan Masalah
Pengolahan data memberikan sumbangan terhadap pemecahan masalah dengan dua cara. Ia menghasilkan laporan standar yang merekapitulasi kondisi keuangan perusahaan, dan ia memberikan database dari data internal yang digunakanoleh subsistem CBIS yang lain.
Pengolahan data merupakan pondasi atau dasar untuk pembuatan system pemecahan masalahyang lain, khususnya MIS dan DSS. Langkah pertama dalam memberikan dukungan computer bagi manajer untuk memecahkan masalah adalah dengan mengimplementasikan system pengolahan data dengan suara.

G.    Sistem Informasi Manajemen

Definisi SIM
Sistem Informasi Managemen (SIM) merupakan sebuah sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, managemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan” .
Salah satu konsensus yang didapatkan, bahwa setidaknya terdapat lima aspek yang dapat dikategorikan sebagai ciri khusus bidang SIM, yaitu Proses Managemen, seperti Perencanaan Strategis, Pengelolaan Fungsi Sistem Informasi, Proses Pengembangan, seperti Managemen Proyek Pengembangan Sistem ,Konsep Pengembangan, seperti Konsep Sosio-teknikal, Konsep Kualitas, Representasi, seperti Sistem Basis Data, Pengkodean Program, dan Sistem Eplikasi, seperti Knowledgey Management, Executivey System, dan seterusnya.

Konsep SIM dalam pemecahan masalah
            Ada berbagai macam kerangka kerja organisasional dari suatu sistem, namun yang terpenting adalah agar organisasi dapat bekerja efektif. Kerangka kerja yang dimaksud adalah manusia, teknologi, tugas-tugas/prosedur, dan struktur organisasi. Hal yang harus diperhatikan adalah setiap kali kita mengubah satu karakteristik atau lebih dari empat komponen yang ada, kita harus mempertimbangkan perubahan karakteristik yang lain.

Contoh sederhananya adalah kalau teknologi komputer di kantor berubah, maka orang dalam organisasi tersebut harus pula berubah, dan mungkin cara mengubahnya adalah dengan dilakukan pelatihan ulang bagi pegawai. Kalau salah satu komponen organisasi berubah, dan komponen yang lain juga harus berubah. Namun jika teknologi berubah, maka kita harus mempertimbangkan kompensasi perubahan tiga komponen lainnya. Kita dapat menggunakan perubahan ini untuk memaksa komponen lain untuk ikut berubah, dan kita dapat menggunakan perubahan teknologi agar terjadi inovasi yang menguntungkan perusahaan.
Peranan SIM Dalam Pemecahan Masalah
Hasil dari aktivitas pemecahan masalah adalah  solusi. Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang selalu buruk adalah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, karena kita jarang mengartikan frase mengambil keuntungan dari sebuah situasi sama halnya dengan kita mengartikan frase memperbaiki sebuah situasi yang buruk. Kita akan memperhitungkan peraihan kesempatan ke dalam pemecahan masalah dengan mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi atau peristiwa yang merugikan atau memiliki potensi untuk merugikan bagi sebuah perusahaanatau yang menguntungkan atau yang memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan.
Selama proses pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu tindakann memilih alternative  tindakan.  Keputusan adalah tindakan tertentu yang di pilih. Biasanya pemecahan masalah akan membutuhkan beberapa keputusan.

H.    Sistem Penunjang Keputusan
Sistem penunjang keputusan adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan.

Tujuan SPK
Menurut Peter G.W. Keen dan Scott Morton, ada tiga tujuan yang harus dicapai DSS, antara lain:
1.    Membantu manajer membut keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
2.    Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3.    Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.

Konsep SPK
1.      Ruang Keputusan, merupakan pengaturan untuk rapat kelompok kecil secara tatap muka.
2.      Jaringan Keputusan Setempat, jika kelompok kecil tidak mungkin bertemu secara tatap muka, para anggota dapat berinteraksi melalui jaringan setempat atau LAN.
3.      Pertemuan Legislatif, jika kelompok terlalu besar untuk ruang keputusan, pertemuan legislatif diperlukan. Ukuran besar menimbulkan kendala-kendala tertentu pada komunikasi.
4.      Konfrensi bermedia Komputer, beberapa aplikasi OA memungkinkan komunikasi antar kelompok-kelompok besar dengan anggota yang tersebar secara geografis, aplikasi ini dikenal dengan Teleconference.

Karakteristik Group Decission Support System (GDSS)/ Sistem Penunjang Keputusan
1.      GDSS adalah sistem informasi yang dirancang secara khusus, bukan secara sederhana, yang merupakan konfigurasi dari komponen sistem yang telah ada.
2.      Sistem ini dirancang untuk tujuan mendukung kelompok pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya. Karenanya, GDSS harus meningkatkan proses pengambilan keputusan atau hasil dari suatu kelompok.
3.      GDSS mudah untuk dipelajari dan digunakan. Sistem ini mengakomodasikan pengguna dengan berbagai tingkatan pengetahuan komputerisasi.
4.      GDSS dapat dirancang untuk satu tipe masalah atau untuk beragam tingkatan kelompok organisasi keputusan.
5.      GDSS dirancang untuk mendorong aktivitas-aktivitas, seperti penghasilan ide, penyelesaian konflik, dan pemberian pendapat yang independen.
6.      GDSS memiliki mekanisme terpasang yang dapat meminimalkan berkembangnya prilaku negatif kelompok, seperti konflik destruktif, miskomunikasi, ataupun pemikiran terkotak-kotak.

Peran SPK dalam pemecahan masalah

Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) mempunyai peran yang cukup penting dalam menyelesaikan suatu masalah yang dialami perusahaan. DSS dapat memperluas dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena DSS membagi masalah menjadi beberapa struktur untuk membantu manajer mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan masalah tersebut dengan keputusan yang tepat.