Metode Penelitian Ilmiah Dan Non Ilmiah
A. Pengertian metode Ilmiah dan non ilmiah.
1. Metode Ilmiah
Metode Ilmiah
merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis,
teratur dan terkontrol. Metode ilmiah merupakan rangkaian struktur kerja yang
tidak dapat dipisahkan.
Metode Ilmiah
adalah cara untuk menunjukkan dan memberikan bukti akan kebenaran suatu teori
dan atau pernyataan terkait dengan yang akan dikemukakan. Suatu Penelitian
Ilmiah akan berhasil dengan baik apabila dilakukan dengan struktur metode
ilmiah, seperti : Perumusan
masalah, Penyusunan Kerangka Berpikir/ Dasar Teori, Penarikan Hipotesis,
Eksperimen/Percobaan, Analisis Data, Penarikan Kesimpulan
2.
Metode
Non Ilmiah
Metode non
ilmiah merupakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan masalah. Namun
dalam pemecahan masalah tersebut hanya berdasarkan pada pendapat atau anggapan dari para ahli pikir
atau dari para penguasa yang dianggap benar. Padahal anggapan itu belum tentu
dapat dibuktikan kebenarannya.
Artificial Intelligence
Sejarah
Artificial Intelligence
Tahun 1950-an adalah periode awal
berkembangnya AI secara aktif. Program AI pertama yang bekerja ditulis pada
1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester (UK)
adalah sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey
dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. Ilmuwan John
McCarthy membuat istilah "kecerdasan buatan " pada konferensi pertama
yang disediakan untuk pokok persoalan ini, pada 1956. Dia juga menemukan bahasa
pemrograman Lisp. Kemudian Alan
Turing memperkenalkan "Turing test"
sebagai sebuah cara untuk mengoperasionalisasikan tes perilaku cerdas. Joseph
Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah chatterbot
yang menerapkan psikoterapi Rogerian.
Selama tahun 1960-an dan 1970-an,
penelitian dan penemuan-penemuan di bidang AI semakin gencar dilakukan. Seorang
ilmuwan bernama Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis
untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program berbasis
pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Ilmuwan lainnya, Marvin
Minsky dan Seymour Papert menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas
jaringan syaraf sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer
Prolog. Ada juga Ted Shortliffe yang mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis
aturan untuk representasi pengetahuan dan inferensi dalam diagnosa dan terapi
medis yang kadangkala disebut sebagai sistem pakar pertama. Kemudian ada Hans
Moravec yang mengembangkan kendaraan terkendali komputer pertama untuk
mengatasi jalan berintang yang kusut secara mandiri.
Pada tahun 1980-an, jaringan syaraf
digunakan secara meluas dengan algoritma perambatan balik, pertama kali
diterangkan oleh Paul John Werbos pada 1974. Pada tahun 1982, para ahli fisika
seperti Hopfield menggunakan teknik-teknik statistika untuk menganalisis sifat-sifat
penyimpanan dan optimalisasi pada jaringan syaraf. Para ahli psikologi, David
Rumelhart dan Geoff Hinton, melanjutkan penelitian mengenai model jaringan
syaraf pada memori. Pada tahun 1985-an sedikitnya empat kelompok riset
menemukan kembali algoritma pembelajaran propagansi balik (Back-Propagation
learning). Algoritma ini berhasil diimplementasikan ke dalam ilmu komputer
dan psikologi. Tahun 1990-an ditandai perolehan besar dalam berbagai bidang AI
dan demonstrasi berbagai macam aplikasi. Lebih khusus Deep Blue, sebuah
komputer permainan catur, mengalahkan Garry Kasparov dalam sebuah pertandingan
6 game yang terkenal pada tahun 1997. DARPA menyatakan bahwa biaya yang
disimpan melalui penerapan metode AI untuk unit penjadwalan dalam Perang Teluk
pertama telah mengganti seluruh investasi dalam penelitian AI sejak tahun 1950
pada pemerintah AS.
Akibat dari banyaknya dampak positif yang
dirasakan banyak pihak atas adanya penemuan AI, maka penelitian tentang AI
hingga hari ini masih terus dilakukan.
B.
Artificial Intelligence
dan
Kognisi Manusia =
Kognisi adalah ilmu yang membahas tentang tentang hasil
dari proses berpikir individu terhadap sesuatu. Kognisi juga dapat diartikan
sebagai pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh
pengetahuan. Proses dari kognisi sendiri adalah memperoleh pengetahuan dan
memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami,
menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi
biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi.
Manusia pada akhirnya mampu menyelesaikan segala
permasalahan-permasalah yang di hadapi karena manusia mempunyai pengetahuan dan
pengalaman. Pengetahuan diperoleh dengan cara belajar. Semakin banyak
pengetahuan didapat, maka manusia diharapkan akan lebih mampu dalam
menyelesaikan permasalahan. Manusia juga diberi akal untuk melakukan penalaran,
mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki.
Kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence) merupakan salah satu bagian dari ilmu komputer dengan tujuan
membuat mesin (komputer) yang dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang
dilakukan manusia. Pemahaman tentang kognisi manusialah yang kemudian
melahirkan sesuatu yang disebut dengan AI. Dengan menerapkan konsep dari
kognisi manusia, harapannya adalah, manusia dapat meminimalisir atau
mempermudah pekerjaan-pekerjaannya dengan bantuan AI yang notabenenya mampu
bekerja seperti cara kerja otak manusia.
Artificial
Intelligence dan Sistem
Pakar
Salah satu sub-pembahasan pokok dari AI adalah expert system atau sistem pakar. Sistem
pakar merupakan program komputer yang berfungsi dengan cara yang sama seperti
manusia ahli, yaitu memberikan saran-saran kepada pemakai mengenai cara
pemecahan masalah. Karena sistem pakar berfungsi sebagai konsultan, maka proses
penggunaannya disebut consultation,
yaitu pemakai meminta konsultasi untuk mendapatkan saran dari sistem pakar itu
sendiri. Ada beberapa sistem pakar yang digunakan, berikut penjelasannya:
a.
ELIZA
ELIZA
merupakan salah satu program komputer pertama yang mampu berkomunikasi. ELIZA
diciptakan oleh Joseph Weizenbaum (1996). Beberapa revisi ELIZA telah dibuat
dari konsep aslinya. Pada satu program yang spesifik, bernama DOCTOR, ELIZA
mengambil peran seperti seorang psikiater. Eliza adalah program AI yang
mensimulasikan perilaku terapis. Program pertama semacam ini adalah
dikembangkan pada tahun 1967 di MIT. Seperti program-program lainnya, program
ini berinteraksi dengan pengguna secara sederhana dengan bahasa Inggris dan
dapat mensimulasikan percakapan yang dikenal sebagai chatterbot.
b.
PARRY
Parry adalah sistem pakar yang juga
paling awal dikembangkan di Stanford University oleh seorang psikiater, Kenneth
Colby, yang menstimulasikan seorang paranoid. Mereka memilih seorang paranoid
sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem
paranoia memang ada, perbedaan respons psikotis dan respons normalnya cukup
hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek
keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respons simulasi komputer dan respon
manusia.
c.
NET TALK
NetTalk adalah sebuah program yang
belajar mengucapkan teks bahasa Inggris yang ditulis dengan menjadi teks yang
ditampilkan sebagai masukan dan pencocokan transkripsi fonetik untuk
perbandingan. Program ini jenisnya cukup berbeda, berdasarkan pada
jaring-jaring neuron, sehingga dinamakan NetTalk. Program ini dikembangkan oleh
Sejnowski di sekolah medis harvard dan Rosenberg di Univ. Princeton. Dalam
program ini, NetTalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras-keras. Model
simulasi jaring neuron terdiri atas beberapa ratus unit (“neuron”) dan ribuan
koneksi. NetTalk membaca keras-keras dengan cara mengkonversi tulisan menjadi
fonem-fonem, unit dasar dari suara sebuah bahasa. Sistem ini sama seperti
sistem lain yang sudah diketahui sebelumnya, memiliki tiga lapisan : lapisan
input, dimana setiap unit merespon sebuah tulisan, lapisan output dimana unit
menampilkan ke 55 fonem dalam bahasa Inggris, dan lapisan unit tersmbunyi
dimana setiap unit ditambahkan koneksinya pada setiap input maupun output.
NetTalk membaca dengan memperhatikan setiap tulisan satu demi satu, dan dengan
menscanning tiga tulisan pada setiap sisi demi sebuah informasi yang
kontekstual.
Penggunaan Artificial Intelligence sebagai Expert
System
Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar
dalam bidang psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukan jenis gangguan
perkembangan pada anak. Anak-anak merupakan fase yang paling rentan dan sangat
perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya. Contoh satu bentuk
gangguan perkembangan adalah conduct
disorder. Conduct disorder adalah
satu kelainan perilaku dimana anak sulit membedakan benar salah atau baik dan
buruk, sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun sudah berbuat kesalahan. Dampaknya
akan sangat buruk bagi perkembangan sosial anak tersebut. Oleh karena itu
dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu para pakar/psikolog anak untuk
menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak dengan menggunakan metode Certainty Factor (CF). Metode certainty factor digunakan ketika
menghadapi suatu masalah yang jawabannya tidak pasti. Ketidakpastian ini bisa
merupakan probabilitas. Metode ini diperkenalkan oleh Shortlife Buchanan pada
tahun 1970-an. Beliau menggunakan metode ini saat melakukan diagnosis dan
terapi terhadap penyakit meningitis dan infeksi darah. Tim pengembang dari
metode ini mencatat bahwa, dokter sering kali menganalisa informasi yang ada
dengan ungkapan seperti “mungkin”, “hampir pasti”. Metode ini mirip dengan fuzzy logic, karena ketidakpastian
direpresentasikan dengan derajat kepercayaan sedangkan perbedaannya adalah pada
fuzzy logic saat perhitungan untuk rule yang premisnya lebih dari satu, fuzzy logic tidak memiliki nilai
keyakinan untuk rule tersebut
sehingga perhitungannya hanya melihat nilai terkecil untuk operator AND atau
nilai terbesar untuk operator OR dari setiap premis yang pada rule tersebut berbeda dengan certainty factor yaitu setiap rule memiiki nilai keyakinannya sendiri
tidak hanya premis-premisnya saja yang memiliki nilai keyakinan. Certainty factor menunjukkan ukuran
kepastian terhadap suatu fakta atau aturan.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan.
http://socs.binus.ac.id/2012/06/06/mengenal-kecerdasan-buatan-kini-dan-akan-datang/
Halim, S., & Hansun, S. (2015). Penerapan Metode Certainty Factor dalam Sistem Pakar
Pendeteksi Resiko Osteoporosis dan
Osteoartrithis. Universitas Multimedia
Nusantara, Tangerang, Indonesia.
Kusrini. (2006). Sistem
pakar teori dan aplikasi. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Martiana, E. (2005). Modul ajar kecerdasan buatan: Introduction to artificial intelligence.
Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya.
Sistem Informasi Berbasis Komputer
- Pengertian Sistem Informasi Berbasis Computer CBIS
Computer Based Information
System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi
Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah Informasi yang
berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan
dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada
komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer
memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi (dalam Laudon dan
Laudon, 2008).
Menurut Brigida (2012), CBIS
atau Computer Base Information System, mengandung arti bahwa komputer memainkan
peranan penting dalam sebuah sistem informasi, meskipun secara teoritis, penerapan
sebuah sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam
kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang
begitu kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer
inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena digunakan untuk
mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer Base Information
System” atau sistem informasi berbasis computer.
- EVOLUSI SISTEM INFORMASI BERBASIS COMPUTER
1.
Fokus awal pada data
(SIA/EDP)
Sistem pemrosesan
transaksi merupakan jenis sistem yang pertama kali di impelementasikan. Focus
utama sistem ini adalah pada data transaksi.sistem informasi ini digunakan
untuk menghimpun , menyimpan dan memproses data transaksi serta sering kali
mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari transasksi.misalnya yang
mengendalikan keputusan adalah sistem pemrosesan transaksi yang sekaligus dapat
memvlidasi keabsahan kartu kredit atau mencarikan rute pesawat terbang yang
terbaik sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Nama aplikasi
akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik
(EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi
Akuntansi (SIA).
2. Fokus baru pada informasi (SIM)
Tahun 1964
diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara
penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh
pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa
aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi
manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar karena dengan
adanya Manajemen Informasi perusahaan akan mudah mendapatkan Informasi yang
akurat dan tepat guna mendukung dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan
tersebut.
3. Fokus revisi pada pendukung keputusan (SPK)
Sistem
pendukung keputusan (Decision support system) adalah sistem informasi
interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data yang
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang tidak
terstruktur di mana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana seharusnya
dibuat
DSS dibuat sebagai
reaksi atas ketidakpuasan terhadap Sistem Pemrosesan Transaksi dan Sistem
Informasi Manajemen sebagaimana diketahui ,SIP lebih memfokuskan diri pada
pengendalian transaksi yang merupakan kegitan yang bersifat berulang dan
terdefenisi dengan baik,sedangkan SIM lebih berorientasi pada penyediaan
laporan bagi manajemen yang sifatnya dinamis.DSS lebih ditunjuk untuk mendukung
manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analistis, dalam situsai yang
kurang terstruktur dan dengan criteria yang kurang jelas.DSS tidak dimaksudkan
untuk mengotomasikan pengambilan keputusan,tetapi memberikan perangkat
interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai
analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia
4. Fokus Pada
Komunikasi (Otomatisasi Kantor)
Semua sistem
elektronik formal & informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi
informal ke dan dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan. Sistem ini
memiliki fungsi untuk memudahkan jenis komunikasi baik lisan maupun tulisan
& menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.
5. Fokus Konsultasi
(Sistem Pakar)
Program komputer yang
berfungsi seperti manusia yaitu memberi konsultasi kepada pemakai mengenai cara
pemecahan masalah.
- LINGKUP DATA
1.
Hirarki Data
Sistem komputer akan
mengorganisasikan data dalam sebuah hirarki yang terdiri dari bit, byte, field,
record, file dan database.
-
Bit merupakan
kombinasi dari 0 dan 1 yang merupakan pembentuk data yang paling dasar.
-
Byte adalah kumpulan
kombinasi bit-bit, biasanya terdiri dari 8 bityang menjadi unit terkecil dalam
storage dan mempunyai alamat, seringkali menjadi bagian dari word. Macam-macam
karakter yaitu:numeric (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9), alphabeth (A s/d Z),
special character (* & - + , . dsb )
-
Field adalah kumpulan
dari byte-byte (karakter) yang membentuk suatu arti. Misalnya : no urut, nama
orang, alamat, pendidikan, usia, dsb.
-
Record adalah kumpulan
field yang membentuk sebuah informasi atau tabel. Misalnya record tentang
pegawai.
-
File adalah kumpulan
dari record-record yang sejenis. Misalnya : file tentang pegawai di berbagai
departemen sebuah instansi.
-
Database adalah
kumpulan dari berbagai file yang saling berhubungan membentuk jaringan
informasi. Database sudah hampir digunakan dalam setiap institusi maupun
perusahaan.
2.
Penyimpanan Data
Sekunder
-
Direct Acces Storage
Device (DASD)
Media penyimpanan data
yang memiliki akses langsung pada data. DASD memiliki prinsip seperti sebuah CD
lagu, bila kita ingin mendengarkan lagu kedua kita bisa mendengarkannya
langsung tidak harus selalu dari awal. Dengan menggunakan DASD maka record yang
tersimpan didalam sebuah disket, Hard-disk, CD ROM ataupun Laser-Disk dapat di
akses secara langsung tanpa harus membaca seluruh data yang dimilikinya.
-
Sequential Acces
Storage Device (SASD)
Media penyimpanan data
yang tidak memiliki akses langsung pada data yaitu dengan cara tersusun dan
pembacaan datanya berurutan dari satu ke yang lain. Contohnya : Magnetic
tape.
3.
Pemrosesan Data
-
Pemerosesan Batch
Batch processing
adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan
diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap
batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data
yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam
jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses
-
Pemerosesan Online
Adalah sebuah sistem
yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer
induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data
yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus
diupdatekan ke data induk. Mencakup transaksi yang segera masuk, langsung
diproses dan prosesnya real time. Setiap transaksi terjadi segera dibukukan
-
Sistem Real Time
mekanisme
pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang
dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama.
- DATABASE
-
Era permulaan database
Era permulaan database
ditandai dengan pengulangan data, ketergantungan data, kepemilikan data yang
tersebar.
-
Konsep database
yaitu integrasi logis
dari catatan-catatan file, yang bertujuan untuk meminimunkan pengulangan dan
mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuan untuk membuat
perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang
memproses data. Indenpendensi data dicapai dengan menempatkan spesifikasi dalam
tabel dan kamus yang terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada
tabel untuk mengakses data.
-
Struktur database
Struktur database
tersusun berdasarkan database yaitu file, catatan, elemen data.
-
Keunggulan database
dan DBMS
1. Mengurangi
pengulangan data.
2. Independensi data.
3. Memadukan data dari
beberapa file.
4. Memanggil data dan
informasi secara tepat.
5. Meningkatkan
keamanan.
-
Kelemahan database dan
DBMS
1. Menggunakan
software yang mahal.
2. Menggunakan
konfiguarsi hardware yang besar.
3. Memperkerjakan dan
menggaji staf DBA yang relatif mahal.
E.
Peranan
database dan DBMS dalam memecahkan masalah dalam Psikologi
Peranan DATABASE :
Menentukan
kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi masalah atau pendekatan
model perusahaan.
Peranan DBMS :
a) Data
yang berulang dalam bentuk multifile duplikat maupun data duplikat dalam satu
file.
b) Data
dan program menyatu.
c) Kebutuhan
untuk mengintegrasikan data dari file-file.
d) Kebutuhan
untuk memperoleh data secara cepat.
e)
Kebutuhan untuk membuat data dengan
aman.
Database tidak
harus berupa sekumpulan data yang sangat banyak dan kompleks, namun bisa
terdiri dari puluhan data saja. Pada beberapa database sederhana, sebuah
software word processing (Word) bisa
digunakan untuk menampung dan mengorganisir data tersebut. Atau jika database
terdiri dari data yang bersifat angka dan diperlukan perhitungan lanjutan,
pengolahan bisa dilakukan dengan software spreadsheet (Excel). Pada prinsipnya
software seperti Word ataupun Excel bisa berfungsi seperti layaknya sebuah
database yang representatif.
Manfaat dalam Psikologi
Dalam ruang
lingkup sekolah, database sangat dibutuhkan, terlebih lagi bagi guru bimbingan
konseling yang mengatasi anak-anak yang sering bolos disekolah. Dengan
database, dapat memudahkan guru tersebut untuk mencari beberapa anak yang
sering bolos di sekolah dari ratusan yang ada.
F.
Sistem
Pengolahan Data
Sistem
pengolahan data adalah sistem yang melakukan tugas pengolahan data walaupun
pada awalnya sistem pengolahan data dipandang sama dengan sistem akuntansi /
dikenal dengan pengolahan data elektronik (EDP ) karena komp[uter diterapkan
hnya untuk tugas akntansi tapi sekarang pengolahan data dapat melibatkan
aktivitas non-akuntansi, seperti penggunaan daftar pengiriman dalam bentuk
surat, pembuatan table, dan sebagainya.
Jenis Sistem Pengolahan Data
·
Sistem Manual
Terdiri
dari orang, pulpen, pensil, dan buku besar ( ledger ) untuk pembukuan entry
yang menggambarkan record dari operasi perusahaan.
·
Mesin Keydriven
Terdiri
dari cash register, mesin ketik, dan kalkulator meja, yang dapat mempercepat pembukuan
aktivitas perusahan ke buku besar dan lebih akurat.
·
Mesin Punched Card
Terdiri
dari punched card ( kartu berlubang) dan mesin punched card untuk melakukan
pemeliharaan dan pengolahan file yang penting. Lubang pada kartu menggambarkan
status perusahaan.
Tujuan
Pengolahan Data
Tujuan
pengolahan data adalh untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang
akurat dan up-to-date.
Tugas
Pengolahan Data
Pengumpulan
data, yamng menggambarkan tiap tindakan internal perusahaan dan menggambarkan
transaksinya dengan lingkungannya. Transaksi jika tindakan memberikan barang
dan jasa pada lingkungan dengan melibatkan elemen lingkungannya.
Pengubahan data, menjadi bentuk
yang dapat digunakan meliputi :
·
Pengklasifiksian, elemen data dimasukan
ke dalam record untuk digunakan sebagai kode untuk mengidentifikasi dan
mengelompokkan record. Kode adalah satu karkter atau lebih yang digunkan untuk
tujuan pengidentifikasian.
Contoh
record penggajian, diberi kode no. karyawan, no.bagian dan kelas gaji.
·
Penyortiran, record disusun dalam urutan
tertentu berdasarkan pada kode atau elemen data yang lain.
·
Pengkalkulasian, operasi aritmatika dan
logika dilakukan pada elemen data yang menghasilkan elemen data tambahan.
·
Perekapitulasian, ringkasan dat dalam
bentuk total dan subtotal.
·
Penyimpanan data, sampai ia diperlukan.
Tiap transaksi dijelaskan dengan beberapa elemen data, contoh record
penjualanmengidentifikasikan siapa yang melkukan pembelian (nomor pelanggan),
berapa banyak yang dibeli (kuantitas), kapan (tanggal penjualan). Data dapat
disimpan dalam bebagai media magnetis, seperti tape dan disk, dan file seperti
itu biasa disebut database.
·
Pembuatan dokumen, sistem pengolahan
data menghasilkan output yang akan digunakan oleh perorangan atau kelompok baik
didalam mupun diluar perusahaan.
Output diadakan dengan dua cara :
·
-Dengan suatu tindakan, output
dihasilkan ketika suatu terjadi.
Co : tagihan
yang disiapkan setiap kali pesanan pelanggan dipenuhi.
·
Dengan penjadualan waktu, output
dihsilkan pada wktu tertentu.
Co : cek gaji
yang disiapkan tiap minggu.
Peranan
Pemrosesan Data Dalam Pemecahan Masalah
Pengolahan data
memberikan sumbangan terhadap pemecahan masalah dengan dua cara. Ia
menghasilkan laporan standar yang merekapitulasi kondisi keuangan perusahaan,
dan ia memberikan database dari data internal yang digunakanoleh subsistem CBIS
yang lain.
Pengolahan data
merupakan pondasi atau dasar untuk pembuatan system pemecahan masalahyang lain,
khususnya MIS dan DSS. Langkah pertama dalam memberikan dukungan computer bagi
manajer untuk memecahkan masalah adalah dengan mengimplementasikan system
pengolahan data dengan suara.
G.
Sistem
Informasi Manajemen
Definisi SIM
Sistem Informasi
Managemen (SIM) merupakan sebuah sistem yang menyediakan informasi yang
digunakan untuk mendukung operasi, managemen, serta pengambilan keputusan
sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem
Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil
Keputusan” .
Salah satu
konsensus yang didapatkan, bahwa setidaknya terdapat lima aspek yang dapat
dikategorikan sebagai ciri khusus bidang SIM, yaitu Proses Managemen, seperti
Perencanaan Strategis, Pengelolaan Fungsi Sistem Informasi, Proses
Pengembangan, seperti Managemen Proyek Pengembangan Sistem ,Konsep
Pengembangan, seperti Konsep Sosio-teknikal, Konsep Kualitas, Representasi,
seperti Sistem Basis Data, Pengkodean Program, dan Sistem Eplikasi, seperti
Knowledgey Management, Executivey System, dan seterusnya.
Konsep
SIM dalam pemecahan masalah
Ada berbagai macam kerangka kerja
organisasional dari suatu sistem, namun yang terpenting adalah agar organisasi
dapat bekerja efektif. Kerangka kerja yang dimaksud adalah manusia, teknologi,
tugas-tugas/prosedur, dan struktur organisasi. Hal yang harus diperhatikan
adalah setiap kali kita mengubah satu karakteristik atau lebih dari empat
komponen yang ada, kita harus mempertimbangkan perubahan karakteristik yang
lain.
Contoh
sederhananya adalah kalau teknologi komputer di kantor berubah, maka orang
dalam organisasi tersebut harus pula berubah, dan mungkin cara mengubahnya
adalah dengan dilakukan pelatihan ulang bagi pegawai. Kalau salah satu komponen
organisasi berubah, dan komponen yang lain juga harus berubah. Namun jika
teknologi berubah, maka kita harus mempertimbangkan kompensasi perubahan tiga
komponen lainnya. Kita dapat menggunakan perubahan ini untuk memaksa komponen
lain untuk ikut berubah, dan kita dapat menggunakan perubahan teknologi agar
terjadi inovasi yang menguntungkan perusahaan.
Peranan SIM
Dalam Pemecahan Masalah
Hasil dari
aktivitas pemecahan masalah adalah
solusi. Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang selalu buruk adalah
suatu hal yang mudah untuk dilakukan, karena kita jarang mengartikan frase
mengambil keuntungan dari sebuah situasi sama halnya dengan kita mengartikan
frase memperbaiki sebuah situasi yang buruk. Kita akan memperhitungkan peraihan
kesempatan ke dalam pemecahan masalah dengan mendefinisikan masalah sebagai
suatu kondisi atau peristiwa yang merugikan atau memiliki potensi untuk
merugikan bagi sebuah perusahaanatau yang menguntungkan atau yang memiliki
potensi untuk menghasilkan keuntungan.
Selama proses
pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu
tindakann memilih alternative
tindakan. Keputusan adalah
tindakan tertentu yang di pilih. Biasanya pemecahan masalah akan membutuhkan
beberapa keputusan.
H.
Sistem
Penunjang Keputusan
Sistem penunjang
keputusan adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk
membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk
memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.Istilah SPK mengacu pada
suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan
keputusan.
Tujuan SPK
Menurut Peter G.W. Keen dan Scott
Morton, ada tiga tujuan yang harus dicapai DSS, antara lain:
1. Membantu
manajer membut keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
2. Mendukung
penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3. Meningkatkan
efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
Konsep SPK
1. Ruang
Keputusan, merupakan pengaturan untuk rapat kelompok kecil secara tatap muka.
2. Jaringan
Keputusan Setempat, jika kelompok kecil tidak mungkin bertemu secara tatap
muka, para anggota dapat berinteraksi melalui jaringan setempat atau LAN.
3. Pertemuan
Legislatif, jika kelompok terlalu besar untuk ruang keputusan, pertemuan
legislatif diperlukan. Ukuran besar menimbulkan kendala-kendala tertentu pada
komunikasi.
4. Konfrensi
bermedia Komputer, beberapa aplikasi OA memungkinkan komunikasi antar
kelompok-kelompok besar dengan anggota yang tersebar secara geografis, aplikasi
ini dikenal dengan Teleconference.
Karakteristik
Group Decission Support System (GDSS)/ Sistem Penunjang
Keputusan
1. GDSS
adalah sistem informasi yang dirancang secara khusus, bukan secara sederhana,
yang merupakan konfigurasi dari komponen sistem yang telah ada.
2. Sistem
ini dirancang untuk tujuan mendukung kelompok pengambil keputusan dalam
melaksanakan tugasnya. Karenanya, GDSS harus meningkatkan proses pengambilan
keputusan atau hasil dari suatu kelompok.
3. GDSS
mudah untuk dipelajari dan digunakan. Sistem ini mengakomodasikan pengguna
dengan berbagai tingkatan pengetahuan komputerisasi.
4. GDSS
dapat dirancang untuk satu tipe masalah atau untuk beragam tingkatan kelompok
organisasi keputusan.
5. GDSS
dirancang untuk mendorong aktivitas-aktivitas, seperti penghasilan ide,
penyelesaian konflik, dan pemberian pendapat yang independen.
6. GDSS
memiliki mekanisme terpasang yang dapat meminimalkan berkembangnya prilaku
negatif kelompok, seperti konflik destruktif, miskomunikasi, ataupun pemikiran
terkotak-kotak.
Peran SPK dalam pemecahan masalah
Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System)
mempunyai peran yang cukup penting dalam menyelesaikan suatu masalah yang
dialami perusahaan. DSS dapat memperluas dukungan manajer dalam pemecahan
masalah, karena DSS membagi masalah menjadi beberapa struktur untuk membantu
manajer mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan masalah tersebut dengan
keputusan yang tepat.
Subscribe to:
Comments (Atom)
